Kamis, 06 Oktober 2011
the GazettE
"Wakaremichi" (別れ道; Crossroads) (April 30, 2002)
"Kichiku Kyoushi (32sai Dokushin) no Nousatsu Kouza" (鬼畜教師(32才独身)の悩殺講座; Facinating Courses of a (32 Year-Old Single) Brutish Teacher) (August 30, 2002)
"Gozen 0-ji no Trauma Radio" (午前0時のとらうまラヂヲ; The Radio of Post Traumatic Stress Disorder at 0:00) (November 1, 2003)
"Zakurogata no Yuutsu" (ザクロ型の憂鬱; Pomegranate Styled Despression) (July 28, 2004)
"Zetsu" (舐~zetsu~; Lick) (July 28, 2004)
"Miseinen" (未成年; Minor) (July 28, 2004)
"Dainippon Itangeishateki..." (大日本異端芸者的脳味噌逆回転絶叫音源集) (July 28, 2004)
"Reila" (March 9, 2005)
"Cassis" (December 7, 2005)
"Regret" (October 25, 2006)
"Filth in the beauty" (November 1, 2006)
"Hyena" (February 7, 2007)
"Guren" (紅蓮; Crimson Lotus) (February 13, 2008)
"Leech" (November 12, 2008)
"Distress and Coma" (March 25, 2009)
"Before I Decay" (October 7, 2009)
"Shiver" (July 21, 2010)
"Red" (September 22, 2010)
"Pledge" (December 15, 2010)
"Vortex" (May 25, 2011)
"Remember the Urge" (August 31, 2011)
[edit] Compilations
"Yougenkyou"(妖幻鏡 moon) (December 25, 2002, Eternal)
(With the song "Okuribi" (おくり火))
"Kaleidoscope" (May 1, 2003, PS Company)
(With the songs "Back Drop Junkie [Nancy]" and "Akai One Piece" (赤いワンピース))
"Hanamuke & Gazette live"(男尻ツアーファイナル) (May 6, 2003, PS Company)
(With the song "Machibouke no Kouen de" (待ちぼうけの公園))
"Japanesque Rock Collectionz" (July 28, 2004)
(With the song "Okuribi" (おくり火))
"Rock Nippon Shouji Nori ko Selection" (ロックNIPPON 東海林のり子セレクション) (January 24, 2007)
(With the song "Cassis")
"Fuck the Border Line (Tribute for Kuroyume)" (February 16, 2011, Avex Trax)
(With the song "C.Y.HEAD")
[edit] Other releases
"Doro Darake no Seishun." (泥だらけの青春。; Mud Covered Youth) (October 8, 2003)
"Juuyon sai no naifu" / 14 sai no knife (十四歳のナイフ; Fourteen Year-Old's Knife) (September 11, 2004, King Records)
"Chigire" (チギレ; Torn) (August 10, 2005, King Records)
"Verwelktes Gedicht" Photobook (October 20, 2005, PS Company)
(With the song "Kare uta"(枯詩; Withered Poem))
"NIL Band Score" Book (April 28, 2006, King Records)
"Dainippon Itan Geisha-teki Noumiso Gyaku Kaiten Zekkyou Ongen Shuu Band Score" Book (March 13, 2007, King Records)
"STACKED RUBBISH Band Score" Book (March 1, 2008, King Records)
"DIM Band Score" Book (September 14, 2009, King Records)
[edit] Videography
Shichoukaku Shitsu (視聴覚 質) (August 30, 2002)
Sentimental Video (センチメンタルビデオ) (March 1, 2003)
-Matina- Final Prelude Live (April 10, 2003) (Various artists)
Hyakkiyagyou (百鬼夜行) (October 1, 2003)
Tokyo Saihan -Judgement Day- (東京裁判-Judgement Day-) (April 28, 2004, PS Company)
Madara (DVD) (斑蠡-Madara-) (May 26, 2004, PS Company)
Heisei Banka (平成挽歌) (August 25, 2004, PS Company)
Peace & Smile Carnival Tour 2005 (~笑顔でファッキュー~) (2006, King Records) (with Miyavi, Kagrra, Kra, Alice Nine)
Standing Tour 2005 Final Maximum Royal Disorder at 2005.4.17 Shibuya Kokaido Live (Standing Tour 2005 Final 「M.R.D」 at 2005.4.17 渋谷公会堂) (July 6, 2005, King Records)
Film Bug I (June 7, 2006, King Records)
Standing Tour 2006 Nameless Liberty. Six Guns... -Tour Final- at Nippon Budokan (日本武道館) (September 6, 2006, King Records)
Tour 2006-2007 Decomposition Beauty—Final "Meaningless Art That People Showed" at Yokohama Arena (June 13, 2007, King Records)
Tour 2007-2008 Stacked Rubbish Grand Finale [Repeated Countless Error] at Yoyogi National Gymnasium (August 6, 2008, King Records)
Peace & Smile Carnival Tour 2009 at Nippon Budokan (日本武道館) (April 15, 2009, King Records) (with Miyavi, Kagrra, Kra, Alice Nine, Screw & Sug)
Tour09 -Dim Scene- Final at Saitama Super Arena (December 16, 2009, King Records)
Film Bug II (August 4, 2010, King Records)
The Nameless Liberty 10.12.26 at Tokyo Dome (April 6 , 2011, Sony Music Records)
[edit] References
^ Shoxx Vol 106 June 2007 pg 40-45
^ a b Fool's Mate April 2006 April 2006
^ Cure Vol 2 Nov 2003
^ Expect Rush III
^ Gazette at the Top JAME News Retrieved August 19, 2007
^ Gazette in Germany This Summer JAME News Retrieved on August 19, 2007
^ a b Sponichi Annex ガゼットが街頭ライブ!当局指示で即中止に Nov 16 2008 News report Retrieved December 7, 2008 (Japanese)
^ Daily Sports Online Nov 16 2008 News report ガゼット 新宿駅前で7000人ライブ Retrieved December 7, 2008 (Japanese)
^ a b [1] Dec 25 2009 Live report The Gazette、初のクリスマスイヴライブで雪 Retrieved March 22, 2010 (Japanese)
^ "The Gazette Will Continue Running as a Live Band in 2010!". Musicjapanplus. 2010-04-01. Retrieved 2010-04-01.
^ "GazettE moves to Sony Music with their new single". Asia Pacific Arts. 2010-06-07. Retrieved 2010-07-05.
^ "The Gazette to Perform at TOKYO DOME in August!". MusicJapanPlus. 2010-07-23. Retrieved 2010-07-23.
^ "The Gazette、東京ドーム公演直前にニュー・シングルをリリース". Tower Records. 2010-10-12. Retrieved 2010-10-12.
^ "Postponement of The Gazette's Releases". Jame-world. 2011-03-24. Retrieved 2011-03-26.
^ "The Gazette at SUMMER SONIC 2011". musicjapanplus. 2011-05-09. Retrieved 2011-07-05.
^ "The Gazette at INAZUMA ROCK FESTIVAL 2011". Inazumarock. 2011-07-16. Retrieved 2011-07-16.
^ "The Gazette Announce Album, Single and a New Tour for 2011!". musicjapanplus. 2011-07-15. Retrieved 2011-07-16.
Sabtu, 04 Juni 2011
X-JAPAN
adalah band musik J-Rock asal Jepang yang dibentuk tahun 1982 oleh pianis sekaligus drumer bernama Yoshiki dan vokalis Toshimitsu "Toshi" Deyama.Band yang aslinya bernama X ini melambung ke puncak kesuksesan setelah merilis album kedua mereka BLUE BLOOD. Mereka memulai karier sebagai band Heavy metal dan akhirnya beralih ke Progressive Rock, sambil terus menulis lagu-lagu ballad. Mereka sendiri menyebut musik mereka sebagai "Speed Metal" dan "Rock Ballad". Setelah mengeluarkan 3 album berikutnya, band ini bubar tahun 1997, setelah menyelenggarakan konser "The Last Live" tanggal 31 Desember 1997.
Sejarah Perjalanan
Tahun-tahun awal (1976-1983)
Band ini direncanakan sejak 1976 oleh Yoshiki Hayashi dan Toshi (Toshimitsu Deyama) saat mereka masih di SD. Terpengaruh musik hard rock Barat, ada yang mengatakan gaya mereka mirip KISS tetapi sebenarnya mereka menggunakan gaya visual yang di jepang sudah ada yaitu bermula saat Jepang mengalami perubahan besar-besaran usai Perang Dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan. Sebelum band diberi nama X, mereka menggunakan nama Dynamite (dari 1978-1980), dan Noise (1980 hingga musim panas 1982). Nama band baru diubah menjadi X JAPAN di tahun 1992, setelah keluarnya pemain bass terdahulu mereka, Taiji.
Disaat band ini masih bernama "noise", mereka mengikuti audisi band "East West Japan" tahun 1982saat itu mereka memainkan lagu "Rock and Roll" (Led Zeppelin) dan "Burn" (Deep Purple). Mereka lalu ikut serta dalam festival sekolah mereka di tahun 1982, mereka membawakan lagu antara lain "The World Anthem" (Frank marino) dan "Highway Star" (Deep Purple). Yoshiki, Toshi, dan Terry pertama kali melakukan pertunjukkan live dibawah nama "X" di tahun 1983. Pada waktu itu mereka naik panggung di festival yang diadakan di SMA mereka di Chiba. Saat itu mereka sudah membawakan lagu asli ciptaan Yoshiki berjudul "I'LL KILL YOU" dan "We are X". Selain itu, di festival yang sama, mereka membawakan lagu "Burn" (Deep Purple),"In the Mirror" (Loudness), dan "Killers" (Iron Maiden).
Era X (1988-1992)
X merilis album perdana mereka, VANISHING VISION pada 14 April 1988). Pada saat itu, anggotanya adalah Yoshiki (drum, piano), Toshi (vokal), Hide (gitar),Pata(gitar), dan Taiji (bass). Album tersebut laris dan dicetak ulang di bulan Oktober dengan bonus lagu "Stab Me in the Back", dan dicetak ulang kembali pada bulan Oktober 1989.
Di bulan Juni 1988, lagu mereka "Kurenai" dijadikan bonus CD di majalah Rockin Fdengan versi yang berbeda, yaitu dibuka dengan alunan piano dan dengan lirik campuran dari versi Inggris dan versi Jepang.
Majalah Street Rock Video VOS menampilkan Toshi sebagai sampul majalah mereka di bulan November 1988. Edisi bulan tersebut memberikan Bonus Video klip X memainkan lagu "Vanishing Vision" dan "Orgasm" di Kyoto Sports Valley, berikut wawancara dengan Yoshiki yang saat itu sedang menandatangani kontrak dengan Sony.
Di tahun 1988, X berpartisipasi dalam film Amerika Tokyo Pop, tapi mereka hanya tampil sebagai cameo dan penampilan mereka tidak lebih dari 20 detik. Pada 16 Maret 1989, mereka merilis "ThanX" video, yang menampilkan pembuatan video klipKurenai (versi album BLUE BLOOD, bukan versi album "VANISHING VISION"). Pada 21 April 1989, X merilis album mereka yang paling sukses, Blue Blood. Setelah dirilisnya album tersebut, dimulailah tur bernama "Blue Blood Tour" yang ternyata sukses besar.
Setelah menyelesaikan tur "Blue Blood Tour", Yoshiki dan kawan-kawan mulai menulis lagu baru. Selain itu, mereka juga membuat beberapa PV (video promosi) untuk beberapa lagu dalam album Blue Blood, seperti Celebration yang diambil diNew York (berbeda dengan yang di Visual Shock Vol.2,5). Video klip ini menampilkan Toshi, hide, Pata, dan Taiji, sedangkan Yoshiki sedang berada di Paris untuk membuat video Rose of Pain. X menjadi sangat populer di Jepang dan sering muncul dalam berbagai acara televisi. Tur mereka selanjutnya diberi nama, "Rose & Blood Tour".
Pada 23 November 1989,Yoshiki pingsan di tengah-tengah Rose & Blood Tour dikarenakan cara bermain Drum-nya yang ekstrim. Yoshiki harus menjalani perawatan di Rumah Sakit karena hal tersebut, selama di Rumah Sakit Yoshiki membuat sebuah lagu terhebat untuk X.Dikarenakan pada saat itu lagu tersebut masih belum sempurna, lagu tersebut hanya dijadikan sebuah Demo Tape.
Pada tahun 1990, Toshi & Yoshiki ikut berpartisipasi dalam L.O.X. Shake Hand "compilation album". Album kompilasi ini bukan berisi kumpulan lagu dari band yang berbeda-beda, melainkan album yang meng-"kompilasi"-kan anggota-anggota band yang berbeda untuk membuat semacam "band impian". Toshi berada di posisi vokal, dan Yoshiki pada drum (dengan nama Rei Shiratori), Naoki (Lip Cream) pada Gitar, Act (Orange) pada Bass. Musisi lain yang juga ikut berpartisipasi, antara lain: Butaman (Tetsu Array), Ishiya (Death Side), Ranko (Sperma), Selain musik speed metal dan ballad yang dibawakan Yoshiki dan Toshi, anggota lainnya adalah member band punk/hardcore, di antara lagu-lagu mereka antara lain "Tragedy of M".
Di tahun 1991, semua personil pergi ke Los Angeles untuk memulai rekaman album baru mereka, Jealousy. Setelah 7 bulan rekaman, mereka kembali ke Jepang dan merilis album Jealousy pada 1 Juli 1991 di Jepang. Album ini langsung naik ke posisi pertama tangga album Oricon Charts. Setelah dirilisnya album ini, mereka memulai tur berikutnya, Violence in Jealousy (1991).
Dengan dirilisnya album Jealousy, X menjadi bertambah populer di Jepang. Selain itu, kepopuleran mereka bertambah karena lebih sering melakukan tur dibandingkan setelah merilis album Vanishing Vision dan Blue Blood. Beberapa orang berpendapat bahwa album ini adalah "Album"-nya X, karena setiap personil menyumbangkan ide-idenya, di Visual Shock Vol.3 juga digambarkan masing-masing personil dengan lagu yang dibuatnya. (Toshi: "Desperate Angel", hide: "Love Replica", Pata: "White wind from Mr.Martin", Taiji: "Voiceless Screaming", Yoshiki: "Silent Jealousy"). Selama proses perekaman album ini, Yoshiki dan Taiji mulai memiliki perbedaan konsep bermusik. Pada tanggal 5, 6, 7 bulan Januari 1992, X menggelar rangkaian konser "On The Verge of Destruction" di Tokyo Dome. Pada hari ketiga, tanggal 7 Januari 1992, konser ini merupakan konser terakhir (Last Live) bagi Taiji yang keluar dari X karena perbedaan konsep bermusik antara dirinya dan Yoshiki tidak dapat disatukan lagi. Lagipula Yoshiki adalah pemimpin dari X, sehingga Taiji memilih untuk mengundurkan diri. Setelah keluar dari X, Taiji bergabung denganLoudness, D.T.R. dan Cloud 9
Era X JAPAN (1992-1997)
Pada tahun 1991, X sudah sangat terkenal di Jepang, karena itu mereka mencoba "Go International" ke Amerika Serikat. Ternyata di Amerika sudah ada band yang juga bernama X, jadi pada 23 Agustus 1992 mereka memutuskan untuk mengubah nama band menjadi X Japan. Pada saat itu, Heath telah bergabung dengan X Japan.
Setelah pertunjukan live pertama dengan Heath di Extasy Summit'92 (pesta rock terbesar yang diadakan Extasy Records milik Yoshiki), Yoshiki kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat bermain drum dengan ekstrim pada acara tersebut. Selama di rumah sakit, Yoshiki menyempurnakan sebuah lagu terhebat (Ultimate Song) dari X Japan, berjudul "Art of Life". Lagu ini adalah sebuah lagu progessive rock/metal yang mencampurkan musik klasik dengan panjang lagu 29 menit (menjadikannya sebagai salah satu lagu terpanjang di dunia).
Art of Life adalah demo yang diciptakan Yoshiki ketika dia menjalani perawatan di Rumah Sakit pada era Rose & Blood,dengan nama "End of the World". Pada saat itu Taiji masih berada di posisi bass,jadi terdapat 2 buah demotape dari Art of Life,perbedaanya hanyalah pada bassisst-nya saja). Lagu "Art of Life" dirilis sebagai sebuah mini album dengan judul yang sama seperti judul lagunya
Di minggu pertama lagu ini dirilis, lagu ini langsung sukses luar biasa. "Art of Life" hanya pernah dimainkan live sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 30 & 31 Desember1993 saat konser "X Japan Returns" digelar di Tokyo Dome. Di saat konser, X Japan melakukan improvisasi yang membuat lagu ini bertambah panjang menjadi setengah jam lebih. Di konser ini juga Toshi untuk pertama kalinya berpenampilan dengan rambut terurai ke bawah dan dengan make-up yang tidak tebal.
Musik X di bawah tangan dingin Yoshiki tak pernah berhenti berevolusi. Warna musik mereka dimulai dari speed metal seperti "Sadistic Desire", "Phantom of Guilt", dan "Vanishing Love", sampai ke lagu ballad seperti "Tears" dan "Say Anything", sertaAlternative Rock berjudul "Dahlia" dan "Rusty Nail" dari era terakhir mereka. Hampir seluruh lagu X diciptakan oleh Yoshiki dan disusun oleh hide dan Taiji di awal karier mereka.
Kegemaran Yoshiki akan musik klasik sangat mempengaruhi musik-musik X, seperti pada lagu "Rose of Pain", "Art of Life", dan "Amethyst". Yoshiki memiliki Album yang bernama Eternal Melody, dimana lagu-lagu X diaransemen oleh George Martin dan penata lagu untuk musik-musik klasik lainnya. Kedua album tersebut dimainkanLondon Philharmonic Orchestra dan dirilis tahun 1993. Yoshiki juga memilih beberapa musik klasik untuk dimasukkan ke dalam 2 buah album kompilasi berjudulYoshiki Selection dan Yoshiki Selection II. Yoshiki juga menulis ulang lagu "Black Diamond" milik KISS menjadi lagu klasik yang terdapat di album Kiss My Ass, sebuah album tribute untuk KISS yang dirilis pada tahun 1994.
Setelah merilis ART OF LIFE, mereka merilis salah satu lagu X JAPAN yang paling populer, "Tears" dalam bentuk single. Lagu ini dimainkan di beberapa acara TV dan ketika konser X JAPAN Returns. Di tahun yang sama, X juga merilis sebuah album kompilasi yang memuat single-single populer mereka di saat masih bernama X, dan album kompilasi tersebut diberi nama X Singles.
Walaupun pada saat itu Heath telah bergabung dengan X Japan, tetapi seluruh permainan bass yang terdapat di "X Singles" adalah permainan bass Taiji. Hal ini sengaja dilakukan sebagai penghormatan terhadap Taiji yang telah ikut bersama-sama membesarkan nama X.Di tahun-tahun berikutnya,X JAPAN juga terus merilis album-album kompilasi dengan Taiji diposisi bass untuk menghormatinya.
Pada 10 Juli 1994 mereka merilis single lain, "Rusty Nail". Lagu ini langsung berada di peringkat 1 Oricon Chart di minggu pertama perilisannya, poster sampul single ini ditempel di sepanjang jalanan di Harajuku. Pada tanggal 20-22 Mei 1994, X JAPAN berpartisipasi pada event "Aoniyoshi Great Music Experience". Di event tersebut, X JAPAN tampil bersama Roger Taylor (Queen) dan artis-artis internasional lainnya. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1994, mereka menggelar konser "Aoi Yoru~Shiroi Yoru" di Tokyo Dome dan membawakan lagu baru berjudul "Dahlia", "Scars"(SCARS on melody), dan"Longing". Demo tape Longing dibagikan kepada beberapa orang saat konser. Semua lagu yang disebut tadi dimasukkan ke dalam album terakhir mereka,Dahlia.
Perpecahan band (1996-1997)
Pada bulan November 1995, X JAPAN menggelar Dahlia Tour 1995-1996 bersamaan dengan dirilisnya album kelima mereka DAHLIA. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1995, mereka menggelar Dahlia Tour on Tokyo Dome untuk menyambut tahun baru. Pada 13 Maret 1996, pada konser di Nagoya Rainbow Hall, Yoshiki kembali pingsan dikarenakan cara bermain drum yang ekstrim. Sejak saat itu Yoshiki diwajibkan oleh dokternya untuk mengenakan penyangga leher disaat bermain drum dikarenakan otot pada lehernya mengalami cedera.
Setelah Dahlia Tour Final 1996, di saat X Japan mencapai puncak kesuksesannya, Toshi mengatakan pada Yoshiki bahwa dia ingin mengundurkan diri dari X JAPAN. Karena Toshi sudah menjadi vokalis sejak band ini masih bernama "Noise" dan dia juga sudah menjadi icon dari X Japan, sangatlah mustahil untuk mengganti posisi Toshi. X JAPAN (tanpa Toshi) mengumumkan perpecahan band mereka saat konferensi pers tanggal 22 September 1997.
Toshi terlibat semacam sekte, berhubungan dengan alam dan terapi musikal, dipimpin oleh seseorang bernama Masaya. Banyak yang menyatakan bahwa inilah alasan sebenarnya Toshi mundur dari X Japan. Toshi lalu melanjutkan untuk bersolo karier,dia berkata bahwa Masaya telah menjadi sumber inspirasi barunya dalam bermusik. Banyak desas-desus yang bermunculan mengenai keterlibatan Toshi dan sekte yang dipimpin Masaya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Toshi telah di cuci otak. Dikatakan bahwa Toshi sempat berkelahi dengan adiknya karena Toshi telah menghabiskan banyak uang untuk sekte yang dipimpin Masaya. Hal ini dibantah Toshi karena Toshi mengatakan ia bertemu dengan Masaya setelah Toshi keluar dari band, dan Masaya juga hanyalah seorang pemusik biasa. Teori yang lain adalah karena Toshi telah menemukan "kebahagiaan" setelah ia menikah dan musik X sangatlah berbeda dengan dirinya sekarang (musik X JAPAN dominan berisi tentang kesedihan, kebencian dan insanity, yang bertolak belakang dengan diri Toshi setelah menikah). Alasan sebenarnya Toshi meninggalkan Band pada saat itu masih menjadi misteri. Pada tanggal 31 Desember 1997, X Japan menyelenggarakan konser terakhirnya di Tokyo Dome, The Last Live.
The Last Live
Konser terakhir dari X Japan ini nampak seperti copy dari konser Dahlia Tour Final 1996, tetapi pergulatan emosi yang terjadi antara para personil dengan para fans di konser ini jauh sangat besar. Di lagu-lagu yang dimainkan menjelang konser berakhir seluruh fans menangis, terutama di 4 lagu terakhir.
Di lagu "Forever Love" Toshi berpelukan dengan Yoshiki sambil menangis, hal yang sebenarnya ingin dilakukan Yoshiki saat ia menghampiri Toshi adalah memukul Toshi, tetapi ia tidak jadi melakukannya karena teringat bahwa mereka berdua adalah sahabat baik (mereka berteman sejak mereka masih duduk di bangku TK), karena itu Yoshiki lebih memilih untuk memeluk Toshi saat Toshi merangkulnya.
Sesaat sebelum lagu "Endless Rain" dimulai, Yoshiki menangis saat ia berterima kasih terhadap para personil X JAPAN dan seluruh fans. Di awal lagu, hide juga sempat tidak kuat menahan kesedihan dan menangis.
Disaat "The Last Song" selesai dinyanyikan (dimana semua penonton telah menangis), lagu "Tears" diputar dan layar besar di panggung menampilkan cuplikan-cuplikan perjalanan X Japan dari saat mereka masih sebuah band indie kecil sampai menjadi band nomor satu se-Jepang.
Di DVD The Last Live, Yoshiki memotong 3 buah lagu terakhir (Curtain call~Say Anything, The Last Song, dan Epilogue~Tears). Hal ini dikarenakan Yoshiki tidak pernah menginginkan X Japan bubar (jika konser berakhir maka itu berarti X Japan telah bubar). Karena itu Yoshiki memutuskan agar rekaman The Last Live menjadi sebuah konser yang tidak pernah berakhir (dalam versi DVD, konser selesai di lagu "Endless Rain"). Selain itu di konser "The Last Live" terdapat 2 buah Closing S.E. yang dipotong sama sekali oleh Yoshiki (tidak terdapat di DVD, maupun CD album "Last Live") yaitu "Unfinished" dan "Forever Love~Last Mix".
Personil X-Japan (Solid Personel)
1. Yoshiki Hayashi
Lahir: 20 November 1965 Chiba, Jepang
Yoshiki adalah musisi Jepang-superstar. Ia paling terkenal sebagai anggota pendiri band X-Japan.Dia mulai bermain piano pada usia 4. Ibunya seorang guru piano dan mengajarkan kepadanya sendiri. Ketika Yoshiki berusia sepuluh tahun ayahnya bunuh diri. Tragedi ini dan selanjutnya melemparkan trauma Yoshiki sepenuhnya ke dalam musik.saat iya sakit hati dan marah iya selalu melampiaskan perasaan itu ke drum
Penggemar besar band Barat, khususnya KISS, disaat di sekolah menengah Yoshiki datang untuk meminta teman2 masa kecilnya untuk membentuk band Toshimitsu Deyama sebagai anggota band rock-nya X.
2. Hideto Matsumoto
Lahir di Kanagawa, Yokohama. 13 Desember 1964
Ia mulai mengenal musik keras saat berusia 15 tahun ketika salah satu temannya memperkenalkan musik dari grup rock seperti Kiss dan BowWow. Sejak saat itu, Hide begitu tertarik dengan karakter band yang memiliki penampilan visual yang nyentrik dan stylish. Jepang pada waktu itu sedang dilanda demam musik pop dari artis luar seperti Michael Jackson. Rock menjadi musik yang termasuk underground. Keinginannya menjadi pemain band mulai tumbuh dan ia berniat ingin memiliki band sendiri dengan mulai mempelajari gitar. Setahun kemudian, ia mendapatkan gitar elektrik pertamanya Gibson Les Paul Deluxe.
Band pertama pun dibentuk bersama teman-teman sebayanya dengan nama Saver Tiger. Band tersebut berkarakter musik seperti Kiss dan Hide berposisi sebagai lead gitaris dan penulis lagu-lagunya. Kemudian bersama bandnya mulai tampil di beberapa bar. Dengan cepat bandnya menjadi salah satu grup yang populer di Yokosuka. Namun setelah mengalami pergantian formasi sebanyak 8 kali akhirnya pada tahun 1987 band tersebut dihentikan.
Tak lama setelah menghentikan bandnya, Hide kemudian menerima telpon dari seseorang bernama Yoshiki yang memiliki band bernama X. Yoshiki sedang membutuhkan gitaris, dan prestasi Hide ditingkat lokal membuat Yoshiki tertarik untuk merekrutnya. Ia pun setuju meski tak akan pernah menyangka bahwa band ini kelak akan merubah seluruh jalan hidupnya. Pada Januari 1987, Hide secara resmi bergabung dengan X. Personel X saat itu adalah Yoshiki (drum & piano), Toshi (vocal), Taiji (bass), Pata (gitar) dan Hide (lead gitar). Ia menggagas konsep Visual Shock atau penampilan yang super nyentrik pada band barunya tersebut.
Album debut perdana Vanishing Love direlease tahun 1988 dengan mengandalkan hits Kurenai lansung menggebrak. Setahun berikutnya album Blue Blood yang menjagokan 3 hits : X,Week End, dan satu lagu slow Endless Rain. Lagu keras dengan dipadukan dengan warna symphony dan penampilan yang nyentrik membuat band ini makin bersinar. Tahun 1991 X menelurkan album Jealousy yang mengandalkan 2 hits Silent Jealousy dan Say Anything. Secara perlahan band ini mulai meruntuhan dominasi musik pop, apalagi saat itu dunia musik sedang dilanda demam Guns N' Roses yang cukup berpengaruh juga untuk merubah paradigma masyarakat Jepang terhadap jenis musik ini.
Hide pun mulai dijagokan sebagai icon musik rock Jepang saat itu dan mempelopori sebutan khusus untuk musik mereka dengan nama J-Rock. Berbeda dengan band Loudness yang merupakan band hard rock dari Jepang juga namun warna musiknya lebih ke barat-baratan, permainan gitar dan warna musik Hyde memiliki warna tersendiri yang banyak mengilhami band-band J-Rocks berikutnya. Tahun 1994 Hide meluncurkan album solonya hide Your Face dan dilanjutkan dengan albumPsyence. Ia menghasilkan karya-karya seperti Misery, Beauty & Stupid, HI-Ho/Good Bye dan MIX LEMONed JELLY.
Tahun 1996, Hide kembali masuk ke studio rekaman bersama X yang telah berubah nama menjadi X-Japan dikarenakan ada band di Amerika yang juga memiliki nama X. Album barunya diberi nama Dahlia. Banyak pengamat musik menilai album ini adalah album masterpiece X-Japan dikarenakan dari 10 lagu, setidaknya 8 lagunya merupakan jagoan semua. Lagu-lagu tersebut seperti Dahlia, Scars, Longing (Togireta Melody), Rusty Nail, Crucify My Love, Tears, Drain, dan Forever Love. Album itu makin memperkokoh nama X-Japan sebagai band rock nomor satu di Jepang dan berakibat semakin meluasnya ketenaran X-Japan sampai ke negara-negara lain seperti Korea, Hong Kong, Cina, dan Taiwan.
Satu tahun kemudian, dikarenakan sang vocalis Toshi ingin bersolo karir, terjadilah perpecahan pada X-Japan sehingga mereka akhirnya menyatakan bubar. Namun tuntutan para fans-fans fanatiknya yang ingin melihat sekali lagi penampilan X-Japan membuat Yoshiki dan Hide sepakat untuk menggelar X-Japan Last Live. Konser yang diadakan tanggal 31 Desember 1997 ini dipadati oleh puluhan ribu penonton. Sebuah konser yang sangat spektakuler dengan tata cahaya yang super brilian, dan desain panggung yang luar biasa dan konsep yang apik menjadikan konser tersebut sebagai salah satu konser terbaik sepanjang sejarah musik Jepang. Setelah konser berakhir, praktis tak ada lagi penampilan X-Japan.
Setelah X-Japan bubar, Hide melanjutkan proyek solonya. Ia merelease album Rocket Dive. Ia juga sempat bekerjasama dengan band asal Amerika, Zilch. 27 April 1998 ia kembali ke Jepang setelah sebelumnya sempat tinggal di L. A. selama beberapa waktu untuk beberapa proyeknya. Tanggal 1 Mei, setelah merayakan promo singlenya di Fuji TV, ia mabuk dan pulang ke Tokyo. Namun keesokan harinya ia ditemukan telah tewas. Dunia musik Jepang sangat terguncang mengingat yang tewas adalah seorang pelopor J-Rocks sejati. Upacara kematian Hide digelar di Kuil Honganji. Upacara itu dipadati lebih dari 50.000 J-Rockers (fans J-Rocks) diluar kuil dan membentuk barisan sepanjang lebih dari 1 km sedangkan 12.000 lainnya didalam lingkungan kuil.
Beberapa bulan kemudian, Yoshiki menggelar konser penghormatan kepada Hide. Acara itu juga dihadiri oleh Kiss, Slash, Marylin Manson dan band-band yang ia orbitkan (kelak juga merajai panggung musik J-Rocks), Glay, dan Luna Sea. Tak lupa pula Toshi dan Yoshiki yang merupakan rekan Hide semasa di X-Japan melantunkan 2 buah lagu, Forever Love dan Tears. Puluhan ribu orang menangisi kepergian Hide sang pionir musik-musik J-Rocks. Ia lah yang mempopulerkan Visual Kei ala J-Rocks dan Visual Shock yang kini dianut oleh semua artis-artis J-Rocks. Bahkan kini di Yokohama dibangun museum Hide yang didalamnya disimpan memorabilia Hide seperti gitar, kostum, CD, mobil, dsb.
3.Toshimitsu Deyama
Toshimitsu Deyama atau lebih atau lebih akrab dipanggil Toshi adalah vokalis X-Japan.Lahir 10 Oktober 1965 dia adalah sahabat kecil dari Yoshiki sang pianis sekaligus drummer X-Japan.Toshi memiliki suara yang cukup khas dalam menyanyikan sebuah lagu .Toshi juga sudah menjadi icon dari X-Japan,jadi tak heran bila Yoshiki keberatan setelah mendengar bahwa Toshi akan meninggalkan Band mereka
4. Tomoaki Ishizuka
Tomoaki Ishizuka atau dikenal Pata, lahir 4 November 1965 di Chiba (Japang), bergabung dengan X-Japan sebagai gitaris pada tahun 1987,dulunya merupakan auditional player yang kemudian menjadi anggota tetap band ini hingga akhir.Pata mempunyai pembawaan yang kalem dalam tiap aksi panggungnya,ciri khas dari pata adalah dengan gitar Les Paul nya.Permainan gitarnya pun tidak kalah hebat dari Hide.Setelah X-Japan bubar,dia dan Heath masuk dalam grup band DopeHEADz.
5.Hiroshi Morie
Lahir 22 Januari 1968. Dia adalah personil termuda di X-Japan dan bergabung pada tahun 1992.Bassis kedua dari X-Japan dikenal dengan nama Heath ini menggantikan Taiji.Permainan bass Heath menambah warna musik tersendiri dalam tiap lagu yang dibawakan.
Kembalinya X-Japan
Setelah hampir 10 tahun bubar,X JAPAN kembali melakukan pertunjukkan perdananya di hadapan publik pada saat pengambilan gambar untuk PV terbaru mereka,"I.V.",di Odaiba Aqua City pada tanggal 22 Oktober 2007.
Sekitar 10.000 fans mendatangi Aqua City untuk menyaksikan kemunculan kembali X Japan.Ke-empat personil X Japan muncul di panggung untuk melakukan PV shooting,terlihat diatas panggung terdapat sebuah ruang kosong,dimana disana ditempatkan sebuah gitar milik mendiang hide. Di acara tersebut,Yoshiki mengumumkan bahwa X JAPAN akan menggelar konser di Tokyo Dome pada musim semi 2008.
Pada tanggal 20 Januari 2008 X JAPAN digelar konferensi pers mengenai Konser Reuni X JAPAN dan sebuah live tribute untuk hide.
Rangkaian Konser "I.V.~Towards Destruction" diadakan pada 28, 29, 30 Maret 2008. Konser ini merupakan konser kembalinya X JAPAN. Pada konser ini terdapat 3 orangguest guitarist,antara lain Richard Fortus ([[Gun’s n Roses)]), Wes Borland (ex-Limp Bizkit) dan Sugizo (Luna Sea).Konser ini dihadiri oleh 150 ribu fans dari seluruh dunia, dan menghabiskan biaya 2,5 Milyar Yen. Awalnya konser ini direncanakan hanya sebanyak 2 hari saja, tetapi karena banyaknya fans yang tidak kebagian tiket maka Yoshiki memutuskan untuk menambahkan 1 hari lagi pada rangkaian konser ini.Bagian sound gitar hide, masih diisi oleh hide sendiri menggunakan rekaman permainan gitarnya dan layar besar dipanggung juga menampilkan sosok hide.Di konser ini juga, X JAPAN untuk pertama kalinya memainkan 2 buah lagu baru mereka, "Without You" dan "I.V.".
Pada konser hari pertama,Destruction Night,Yoshiki pingsan disaat memainkan Art of Life.Lagu tersebut terhenti tepat sebelum dimulainya bagian Piano Solo, pada lagu tersebut juga dimunculkan hologram dari mendiang hide untuk turut serta "bermain" dalam konser tersebut. Pada konser hari kedua, Reckless Night, X JAPAN bermain dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "X". Di konser ini juga terdapat pertunjukkan dari solo project Yoshiki, Violet UK. Pada konser hari terakhir,Creation Night, X JAPAN kembali bermain dengan 3 orang guest gitaris disaat memainkan lagu "Orgasm" dan "X", juga terdapat pertunjukkan dari Violet UK, dan X JAPAN kembali memainkan Art of Life bersama dengan hologram mendiang hide (dimulai dari bagian piano solo).
Di konser Towards Destruction, Toshi menceritakan mengenai pengalaman dirinya selama sepuluh tahun terakhir dan meluruskan seluruh kesalah pahaman mengenai dirinya yang beredar diantara fans. Toshi menjelaskan di blog-nya mengenai healing music yang dia jalani, memberi penjelasan mengenai siapa Masaya dan hal yang dia jalani setelah keluar dari X JAPAN, dimana penjelasan Toshi memberikan bukti bahwa isu buruk yang beredar mengenai dirinya adalah salah.
Pada tanggal 3 dan 4 Mei 2008 diadakan "hide Memorial Summit",sebuah pesta musik yang diadakan untuk mengenang 10 tahun meninggalnya hide. X JAPAN bermain pada tanggal 4 Mei, ditampilkan juga clip-clip kenangan tentang hide di live X JAPAN tersebut. Hide Memorial Summit diisi oleh banyak band besar, antara lain Dir en grey, Luna Sea, dan Versailles.
Setelah hide Memorial Summit,kondisi tubuh Yoshiki kembali memburuk.Hal ini dikarenakan penyakit hernia pada leher Yoshiki kembali kambuh dikarenakan pada konser Towards Destruction dan hide Memorial Summit, Yoshiki tidak memakai penyangga leher seperti yang diperintahkan dokternya.
Hal ini menyebabkan jadwal World Tour X JAPAN, antara lain di Paris; Madison Square Garden,New York; dan Taipei World Center,Taiwan diundur sampai kondisi tubuh Yoshiki membaik.
Kamis, 18 Juni 2009
J-Rocks GO to LONDON

Kesempatan tersebut diraih Iman cs karena mereka terpilih sebagai musisi yang paling bisa menyuarakan tema Free Your Voice, Soundrenaline 2008. J-Rocks bersaing dengan 4 band lain yaitu Nidji, GIGI, Saint Loco dan Padi.
"Gila, nggak nyangka banget," ujar Anton sang gitaris kepada detikhot ditemui di Caesar Cafe, Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Senin (11/8/2008).
Di pentas Soundrenaline, Minggu (10/8/2008), di Peace Park, Prambanan, Yogyakarta, J-Rocks menyuguhkan pertunjukan yang luar biasa. Mereka memodifikasi batik agar sesuai dengan fesyen rockstar ala J-Rocks.
"Kami memang band fesyen, jadi pakai batik kenapa nggak. Buktinya batik juga cocok dipakai di atas panggung nggak cuma kondangan," canda Anton.
Di pentasnya, band yang telah menelurkan dua album itu juga membagikan jimbe mini kepada penonton. Menutup pertunjukan lagu 'Syukur' yang biasa dipakai saat mengheningkan cipta pun diputar.
L`Arc-En-Ciel GURU BESAR J-Rocks

Di tahun 1992, ken, teman masa kecil tetsu keluar dari universitas untuk bergabung dengan band ini menggantikan Hiro pada gitar. Bulan Desember di tahun yag sama Pero keluar. tetsu kemudian mengajak Sakura untuk bergabung setelah melihat permainannya, walaupu ia tidak terlalu mengenalnya dengan baik. Setelah melihat permainan L’Arc~en~Ciel, Sakura memutuskan untuk bergabung dengan band ini di tahun 1993. Album pertama mereka Dune juga dirilis di tahun tersebut, yang menjadi nomor satu di chart Oricon Indies dan mencuri perhatian label - label major.
Di tahun 1994, L’Arc~en~Ciel menanda-tangani kontrak dengan divisi Ki/oon dari Sony dan mengeluarkan album kedua mereka, Tierra. Heavenly kemudian dirilis di tahun 1995, dan 1996 ditandai dengan dirilisnya True, rilisan yang pertama kali terjual jutaan kopi dari band ini.
Di awal 1997 saat band ini berada di puncak kesuksesannya Sakura ditahan dengan tuduhan kepemilikan heroin. Ia kemudian resmi keluar dari band ini tanggal 4 Oktober. Ketika berita mengenai ditahannya Sakura menyebar ke publik, CD – CD L’Arc~en~Ciel diturunkan dari rak – rak CD. Dan lagu The Fourth Avenue Café yang sebelumnya digunakan sebagai soundtrack anime Rurouni kenshin dengan segera diganti. Walaupun ini merupakan titik yang rendah dalam sejarah band tersebut, dan perilisan The Fourth Avenue Café ditunda, album True tetap bertahan di tangga lagu selama dua tahun.
Untuk beberapa bulan band ini berada dalam situasi yang tidak pasti untuk pulih kembali dari guncangan yang diakibatkan skandal obat-obatan Sakura. L’Arc~en~Ciel yang iseng kemudian menghibur diri dengan membentuk The Zombies, sebuah band yang mengcover lagu mereka sendiri serta lagu – lagu dari Marilyn Manson dan Nirvana.
Mereka kembali secara resmi dengan mengadakan konser Reincarnation ’97 Live di Tokyo Dome. Dengan penonton sebanyak 56,000 orang, tiket pertunjukan pertama meraih rekor yang masih belum tertandingi sampai sekarang ini, yang terjual habis hanya dalam waktu empat menit. Konser ini juga pertama kalinya yukihiro (ex-Die in Cries, ex- Zi:Kill) tampil sebagai drumer baru di band ini. Walaupun single pertama yang mereka rilis setelah keluarnya Sakura, Niji hanya menulis namanya sebagai support member. Tak lama setelah rilisan ini yukihiro pun diangkat sebagai anggota resmi.
Album mereka selanjutnya, HEART keluar di tahun 1998. Dan pada tahun 1999 ark dan ray dirilis pada waktu yang bersamaan, yang juga menjadi album Jepang pertama yang dirilis secara serempak di Jepang dan juga di negara - negara Asia lainnya. Tiap – tiap album terjual lebih dari 2 juta kopi dan bertengger di peringkat pertama dan kedua Oricon chart.
Tahun 2000 REAL, yang menjadi album orisinil terakhir mereka sebelum vakum dan mengerjakan proyek solo masing – masing, dirilis. Lagu terakhir mereka, Spirit dreams inside dipakai sebagai lagu penutup film Final Fantasy: The Spirits Within.
Selama masa jeda yang panjang, hyde merilis dua album solo dan bermain di film Moon Child bersama Gackt, serta memainkan peran Adam di Kagen no Tsuki. Sedangkan ken membentuk Sons of All Pussys bersama Sakura. Sementara itu tetsu bertransformasi menjadi TETSU69, dan yukihiro menjadi vokalis untuk acid android. Masa jeda mereka juga diwarnai dengan perilisan Clicked Singles Best 13, yang berisikan dua belas lagu favorit pilihan fans, serta Anemone, satu-satunya lagu yang mereka ciptakan sepanjang waktu tersebut.
Setelah vakum selama tiga tahun dengan spekulasi tentang kemungkinan bubarnya band ini, L’Arc~en~Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan sebuah seri dari tujuh konser yang diberi judul Shibuya Seven Days, yang diikuti dengan perilisan single baru mereka. Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu pembuka animasi Fullmetal Alchemist, READY STEADY GO dijual di bulan Februari 2004. Mengikuti perilisan single berikutnya, L’Arc~en~Ciel kemudian merilis album yang banyak ditunggu-tunggu, SMILE, pada tanggal 31 Maret.
Sebelumnya, semasa Sakura masih menjadi anggota band ini, mereka sempat membuat beberapa lagu di bawah nama D’Arc~en~Ciel. Akan tetapi, dengan dirilisnya single terbaru, ditampilkan pula P’UNK~EN~CIEL. Dengan anggota – anggotanya merupakan member L’Arc~en~Ciel yang berganti posisi, dan kemudian merekam ulang lagu – lagu lama L’Arc~en~Ciel. Mereka bahkan terus merekam ulang hampir semua single – single terbaru mereka.
Tanggal 31 July 2004 L’Arc~en~Ciel hadir sebagai bintang tamu di hadapan 12,000 orang penonton pada acara konvensi anime Otakon yag diadakan di Baltimore, Maryland. Ini merupakan penampilan pertama band ini di USA. Melihat respons yang luar biasa dari para fans, Tofu Records, label Sony Music Jepang di Amerika menandatangani kontrak dengan band ini di bulan Mei 2005 dan merilis sebuah DVD untuk debut live mereka di Amerika Utara.
Mengikuti dirilisnya beberapa single dan sebuah album baru, AWAKE di 2005, band ini kemudian mengadakan tur Jepang sebelum memulai tur ASIA LIVE 2005, yang membawa band ini ke Seoul di Korea dan Shanghai di Cina. Sebelu kembali ke Tokyo untuk dua pertunjukan utama.
Setelah menutup tur mereka, perhatian para anggota band ini kembali terfokus pada kegiatan – kegiatan solo mereka. tetsu merekam beberapa single dan sebuah album dengan Creature Creature. Serta merilis sebuah single atas nama dirinya sendiri. Sementara yukihiro kembali pada acid android dan merilis sebuah single. Kemudian ia beserta acid android menyertai MUCC dalam dua petunjukan di Shanghai. hyde menggubah lagu Glamorous Sky untuk film yang diangkat dari manga NANA dan dinyanyikan oleh Mika Nakashima. Ia juga merilis dua single dan album lain berjudul FAITH, yang membawanya dalam tur panjang di Jepang serta mengadakan pertunjukan di California. Terakhir dalam masa vakum band ini, ken merilis sebuah single solo, Speed.
25 dan 26 September 2006 L’Arc~en~Ciel mengadakan dua pertunjukan untuk merayakan ulang tahun ke 15 band ini. Diberi judul L’Anniversarry, petunjukan tersebut bertempat di Tokyo Dome dengan set list sebagian ditentukan oleh para fans lewat poling online.
Setelah merayakan kesuksesan mereka selama 15 tahun bersama-sama, L’Arc~en~Ciel telah merilis sebuah single dan menyusul beberapa lainnya dalam bulan – bulan kedepannya. Band ini sekarang sedang dalam tur musim panas dan juga bersiap – siap mengeluarkan sebuah album baru dan dua DVD sebelum akhir tahun ini.
Setelah membuktikan kemampuan mereka untuk terus bertahan, L’Arc~en~Ciel bisa dbilang merupakan band yang masih akan terus berkiprah di dunia musik rock Jepang dalam jangka waktu yang lama. Membawa pesan cinta, damai dan dunia dimana semua orang dapat hidup bersama tanpa pertikaian, musik L’Arc~en~Ciel mampu melewati batas musik dan bahasa. Serta berhasil menandai dan meninggalkan kesan positif pada para pendengar di seluruh dunia. Para fans telah dan akan terus menunggu karya – karya selanjutnya dari grup legendaries in
Rabu, 17 Juni 2009
Biografi awal J-Rocks

J-Rocks adalah grup musik asal
Pada tahun 2005, mereka merilis album perdana TOPENG SAHABAT di bawah label Aquarius Musikindo. Mereka juga mengisi dua lagu di album OST DEALOVA yaitu Into the Silent dan Serba Salah.
Dua tahun kemudian, J-Rocks mengeluarkan album kedua, SPIRIT, yang menampilkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock ‘n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic. Pada album kedua ini,
J-Rocks menggandeng Prisa.
Musik J-Rocks sempat mendapat kritik karena dinilai meniru band Jepang L’Arc~en~Ciel.
J-Rocks, band
Dan akhirnya hal tersebut menjadi kenyataan di album Spirit iniMereka memainkan dengan rapi dan kompak. Dengan komposisi musik yg terasa matang, aku yakin pendengar tidak akan merasa cepat bosan dan jenuh jika didengar secara terus-terusan..Sekilas profile J-Rocks, band ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Iman pada posisi vokal merangkap gitar, Sony pada gitar, Wima pada bass dan terakhir tentunya Anton yg menjadi drummer. Sebelum berkesempatan merilis album pertama, J-Rocks sering partisipasi di setiap acara festival. Akhirnya sampai ada sebuah kompetisi musik yg diselenggarakan oleh Nescafe. Di ajang ini, J-Rocks menjadi juara 1 dan msing-masing personilnya meraih penghargaan best vokalis, best gitaris, best bassist dan best drummer. So, J-Rocks ini bisa dikatakan band yg mempunyai skill handal, bukan band anak kemarin sore….
Biografi J-Rocks

IMAN PROFILE
Nama : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : 19 Juli 1981
Posisi : Vocalist and guitarist
Experience :
- Add guitarist tetap funky kopral.
- Guitarist SOG.
- Guitarist 1001.
- Add guitarist at album “Misteri Cinta (Setiawan Jodi)”.
- Guitarist terbaik at Expo Education.
- Juara I Nescafe Get Started Band Competition (2004).
SONY PROFILE Experience :
|
WIMA PROFILE Experience :
|
ANTON PROFILE Experience :
|
Single ke 2 J-ROCKS akan dibuat di 2 negara
Single ke 2 J-ROCKS yang berjudul "Juwita Hati" akan segera dibuat. Video Klip yang akan di sutradarai Hedy S rencana nya akan dibuat di 2 negara yaitu Indonesia dan Jepang. konsep video klip itu sendiri masih sedang dalam pembicaraan. Proses pembuatan direncanakan sekitar akhir Oktober untuk yang di lokasi Indonesia dan dilanjutkan di Jepang sekitar awal November. | |
Last Updated ( Tuesday, 02 October 2007 ) |